Merdeka.com - Ian Forman duduk di kamar tidurnya menulis
kata-kata rasis di Internet dan membuat bahan peledak dia sembunyikan di
bawah tempat tidurnya. Dia menulis sambil memakai topi tentara pasukan
khusus Nazi SS.
Pria 42 tahun itu sesumbar kepada teman-temannya
dengan mengatakan bahan peledak dia buat mengandung bola besi dan paku.
Dia membuat video tentang rencana menghiasi langit malam dengan membakar
sejumlah masjid.
Forman sangat mengagumi Nazi sampai-sampai
temannya menyebut dia Adolf. Dia juga menyimpan koleksi pakaian tentara
Nazi di rumahnya. Forman tinggal bersama orangtuanya di Birkenhead,
Merseyside, Inggris.
Video kegiatan Forman itu diperlihatkan polisi di persidangan kemarin.
Dalam
video itu Forman kerap memakai seragam tentara Nazi di kamarnya sambil
merencanakan membunuh umat muslim di lingkungan dekat rumahnya.
Pengadilan
Kingston Crown menyatakan Forman adalah pria terhormat dengan gelar
akademik, sudah punya istri dan pekerjaan. Tapi di balik itu semua dia
mempunyai kebencian mendalam kepada orang Islam dan membuat daftar
masjid yang bakal dijadikan target penyerangan di lingkungan tempat
tinggalnya.
Hakim Paul Dodgson menyebut dia orang aneh dan dia dituntut atas kasus teror.
Polisi
menangkap dia setelah temannya di sebuah perusahaan daur ulang kaca
mengetahui Forman sedang mencari bahan kimia berbahaya di Internet.
Selama penyelidikan dia menulis sebuah surat kepada polisi supaya jangan
menjadi sekutu orang Islam.
Forman adalah lulusan bahasa Jerman
dan Spanyol di Universitas John Moores Liverpool. Dia divonis bersalah
atas kasus perencanaan serangan teroris dalam persidangan selama sebelas
hari pada Maret lalu.
Kamis, 03 Juli 2014
5
Serba Serbi Blogger Setia Suka Maju: Ingin bakar masjid, pengagum Hitler dipenjara sepuluh tahun
Merdeka.com - Ian Forman duduk di kamar tidurnya menulis kata-kata rasis di Internet dan membuat bahan peledak dia sembunyikan di bawah te...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar